Sejarah Singkat Berawal dari kesederhanaan sampai menjadi BAN TERBAIK DI INDONESIA GT RADIAL telah di ekspor ke lebih dari 90 negara .

1951 - PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda.
1973 - Persetujuan bantuan teknis ditandatangani dengan Inoue Rubber Company, Jepang untuk memproduksi ban sepeda motor.
1981 - Perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknis dari Yokohama Rubber Company, Jepang.
1990 - PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
1991 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.
1993 - Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.
1994 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima sertifikasi mutu, seperti E-mark dari Komunitas Eropa dan memenuhi syarat dan peraturan Departemen Transportasi yang diperlukan untuk pasar Amerika Serikat.
1995 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP), produsen kawat baja.
PT Gajah Tunggal Tbk menerima sertifikasi mutu internasional ISO 9002 untuk system kendali mutu produksi ban radial, dan juga menerima TUV CERT, sertifikasi mutu dari Jerman.
1996 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia.
PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan memperoduksi karet sintetis, atilena glikol, benang poliester dan serat poliester.
1997 - PT Gajah Tunggal Tbk membuat perjanjian off-take dengan Pirelli Tyre untuk memproduksi ban radial untuk mobil penumpang yang dirancang Pirelli untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa. Perjanjian ini dihentikan atas persetujuan kedua belah pihak pada tahun 2001.
Pabrik ban radial PT Gajah Tunggal Tbk memperoleh sertifikasi ISO 9001 untuk sistem mutu disain, pengembangan dan instalasinya.
2001 - Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.
2002 - Perusahaan menerima sertifikasi mutu QS 9000, satu dari syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk di Amerika Serikat.
PT Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.
2004 - Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC dan SBR.
Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja.
DImulainya perjanjian off-take dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor hingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.
2005 - Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan.
Divestasi saham Meshindi Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium.
Perusahaan menerima sertifikasi mutu ISO/TS 16949, sebuah peningkatan dari QS 9000 yang diperoleh pada tahun 2002.
Dimulainya produksi ban untuk Michelin melalui program off-take.
2006 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan “Best managed Company in Indonesia” dari Euromoney Magazine.
2007 - Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru.
Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi modal kerja.
2008 - Perusahaan menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden Republik Indonesia.
Micheline off-take mencapai 2,8 juta ban.

BAN TERBAIK DI INDONESIA GT RADIAL
1 Response
  1. Setuju, ban terbaik di Indonesia adalah GT RADIAL


Post a Comment